KEGIATAN TASYAKURAN HARI BURUH OLEH DINAS TENAGA KERJA KAB. MOJOKERTO DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI BURUH
Hari Buruh Internasional 1 Mei diperingati oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Forkopimda, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), serta Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Mojokerto, dengan menggelar tasyakuran, Senin (6/5/2024).
Acara tersebut digelar di halaman kantor Disnakertrans Kabupaten Mojokerto, Jalan Pemuda no. 55 A, Mojosari, Mojokerto.
Dalam sambutannya Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial, Saifullah Ali Akbar, mengapresiasi seluruh undangan yang hadir.
“Terima kasih kepada semua undangan yang hadir dalam acara tasyakuran pasca Hari Buruh Internasional yang berjalan damai dan kondusif,” ucapnya.
Sementara itu, Kasat intelkam Ipda Abdul Hasyim Asy’ari, yang mewakili Kapolres Mojokerto, juga mengapresiasi buruh di Mojokerto atas situasi dan kondisi Mojokerto yang kondusif saat peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei kemarin.
“Alhamdulillah buruh yang berangkat ke Surabaya kemarin, sampai pulang dalam keadaan sehat, aman dan kondusif,” tandas Kasat intelkam.
Yang mewakili Dandim, Panit Intel Kapten Infantri Prima Y, dalam sambutannya mengatakan, sinergitas antara TNI – Polri, stakeholder, serta Serikat Pekerja yang ada di Mojokerto tetap terjaga demi kondusifitas wilayah.
“Agar stakeholder dan rekan serikat, TNI – Polri tetap terjaga sinergitas, menjadikan Mojokerto tetap aman, kondusif, dalam keadaan sehat,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Dinas Tenaga Kerja Bambang Purwanto, juga mengatakan, situasi Mojokerto yang aman terkendali tak lepas dari peran seluruh stakeholder terkait.
“Mojokerto bisa aman kondusif tergantung panjenengan semua. Jika Mojokerto tidak kondusif maka Bupati, Kapolres, Dandim yang ikut bertanggung jawab. Otomatis investor yang mau masuk akan males, dan akan berdampak pada pendapatan daerah,” sambutnya.
“Saya minta tolong kepada bapak ibu semua, tolong untuk menjaga kondusifitas daerah,” tuturnya.
Menurutnya, tugas daerah adalah memfasilitasi buruh dengan cara memberikan pendidikan yang berbasis kompeten. Mojokerto merupakan daerah yang masuk dalam kategori industri.
“Dalam Job fair yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, diikuti 11.450 peserta dri berbagai daerah, separuh diserang dari daerah lain, seperti dari Jombang, Nganjuk, Kediri, dan juga Malang. Dari situ terlihat, Mojokerto merupakan daerah favorit bagi pencari kerja,” tambahnya.
“Untuk menjaga kondusifitas wilayah 4 pilar harus gayung bersambut untuk menciptakan Mojokerto, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem, bersama-sama ciptakan Mojokerto makmur, aman dan kondusif,” lanjut Bambang.
Untuk diketahui, sektor yang dominan di daerah Mojokerto saat ini adalah sektor industri. Yang mana, sebelum tahun 2000 masih di sektor pertanian.
Selepas itu, serapan tenaga kerja di Industri sebanyak 174.991 (27,97) persen, kemudian pertanian dan perdagangan, lalu disusul 16 sektor berikutnya.
“Satu lagi PR kita yaitu, pertanian yang berbasis agro wisata, karena tingkat pengangguran kita masih didominasi 38 persen pendidikan SD dan SMP,” lanjutnya.
Kondusif tidaknya suatu daerah industri ada di Serikat Pekerja, yang dinamis, kondusif, harmonis, dan berkeadilan sosial.
“Kami titipkan kepada Kapolres, Dandim, bahwa kami penyelenggara pemerintahan tanpa Forkopimda tidak ada apa-apanya. Terima kasih semuanya. Saya titipkan kabupaten Mojokerto kepada panjenengan, baik tidaknya pekerja tergantung panjenengan semua,” pungkasnya.(sya/lio). Seperti dilaporkan Redaksi blok a (2024, 6 mei)